SEJARAH CANDI CANDI DI PAMOTAN
Candi
pamotan merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan majapahit. Candi
pamotan terletak di desa Pamotan rt/rw 04/02 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo.
Letaknya tepat ditengah-tengah pemukiman warga, diujung desa pamotan
Candi
ini terdapat 2 Candi yang berjarak 50m, biasa disebut dengan Candi Keramat dan
Candi Pamotan. Candi Keramat adalah Candi yang ditemukan lebih dulu sebelum
Candi Pamotan.
Arca
Candi Keramat pun sudah tidak ada kepalanya, hanya meninggalkan badannya saja
diatas candi nya.
Menurut
sejarah Desa Pamotan, kepalanya telah dipotong oleh penyebar agama Islam
pertama di Desa Pamotan, karna sebelum itu
penduduk Desa Pamotan pada umumnya adalah beragama Budha.
Dan
menurut Bapak Abdul Hayyi selaku Cicit dari penyebar agama Islam di Desa
Pamotan, beliau meninggal pada tahun
1930.
Belum
ada yang tahu tentang sejarah mendalamnya Candi Keramat ini. Begitupun dengan
Ibu Lilik dan Bapak Ilyas.
Menurut
sejarah, daerah lingkungan Candi Keramat itu dulunya adalah pemakaman. Yang
sekarang sudah tidak terlihat lagi karna sudah sangat lama sekali dan termakan
usia.
Namun
sebelumnya, Ibu Lilik pernah menemukan 17 buah benda yang diduga benda budaya
pada kelompok Kerja Perlindungan, tepat disebelah batu disamping arca, yaitu
berupa mata uang VOC. Uang itu berbentuk bulat pipih salah satu sisi
bergambarkan kerajaan dan sisi lain huruf VOC dengan tahun 1770 sebanyak 5 buah,
tahun 1790 sebanyak 1 buah, tahun 1780 sebanyak
1 buah, tahun 1754 sebanyak 2 buah, dan sedang yang 8 buah tahun aus.
Keadaan
candi pamotan telah rusak, terutama bagian atap dan tubuhnya telah runtuh.
Bagian kaki Candi tersusun atas bingkai-bingkai persegi dan sisi genta.
Candi
pamotan diteliti pertama kali oleh seorang Belanda yang bernama J. L. A.
Brandes pada tahun 1903. Tetapi sampai tahun 1921 tidak pernah lagi dikunjungi
oleh para ahli. Baru pada tahun 1923, seorang ahli purbakala yang bernama N. J.
Krom menulis tentang Candi Pamotan.
Awal
ditemukannya Candi ini adalah ketika
tepat di Candi itu ada sebuah gundukan tanah yang hanya ada semak belukar yang
tidak terawat, lalu Bapak Sukiman mencoba untuk menggalinya, awalnya ia hanya
menemukan arca dulu yang ia temukan pada tahun 1974, lalu ada seorang yang
menjualnya yaitu seorang polisi bernama Pak Buang pada tahun 1976 dengan harga
Rp 80.000, namun untuk orang yang membelinya masih belum diketahui sampai
sekarang.
Namun
saat akan menggali lagi, Pak Sukiman dan Pak Bambang malah menemukan sebuah Candi
Pamotan itu, sebelumnya nama Candi nya adalah Candi Muncul lalu diganti menjadi
Candi Pamotan pada tahun 1977.
Kedua
Candi tersebut adalah peninggalan kerajaan Majapahit, bisa dilihat dari bentuk
bangunannya.
Kedua
Candi ini juga hanya dirawat seadanya, yang merawatnya adalah warga sekitar
sendiri yaitu Ibu Lilik dan Bapak Ilyas sekaligus juru bicara Candi Pamotan
tersebut. Candi ini tidak diperhatikan pemerintah dengan baik-baik tidak
seperti candi pada umumnya, bentuk tulisan Candi pamotan yang terlihat pun juga
sudah karatan.
Lingkungan
sekitar Candi Pamotan ini masih dijaga kebersihannya, tetapi untuk bagian dalam
Candi Pamotan ini tidak bisa dirawat, karna yang letaknya ada dibawah, dan
slalu tergenang oleh air disaat hujan atau pun tidak.
Tetapi
beda hal nya dengan Candi Keramat yang letaknya benar-benar ada dibelakang,
tepat ditengah-tengah belakang rumah warga. Lingkungan dan batanya yang sudah
mulai lumutan dan tidak ada yang merawatnya.
Mungkin
hanya sesekali Ibu Lilik yang
membersihkan sekitarnya, seperti menyapu daun-daun yang kering.
Kedua
candi ini juga belum banyak yang mengetahuinya, dikarnakan letak candi yang
kurang strategis dan kurangnya informasi yang terdapat di media sosial.
Candi
Pamotan ini ada pintu dibagian sebelah kanan, seperti jalan masuk. Menurut sejarah
Majapahit jika masuk kedalam lubang itu akan ada jalan bawah tanah yang akan
tembus menuju Candi Sumur.
Dari
pihak pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri pun masih belum ada yang meresmikan
kedua Candi tersebut, namun kedua Candi tersebut diakui oleh Departemen
Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Kota
Mojokerto.
Tak hanya dua candi tersebut, ada juga Candi
lemah duwur. Candi ini juga termasuk Candi yang tidak diperhatikan oleh pemerintah
Kota Sidoarjo, karna sama letaknya yang kurang stategis dan ada tepat ditengah-tengah
sawah. Hanya ada 1 jalan pintas untuk menuju kesana.
Candi
ini pun sudah ada lebih dulu daripada Candi Keramat dan Candi Pamotan. Dan
tepat ditengah-tengah atas candi tersebut ada sebuah pohon mangga yang tumbuh
diatasnya.
Sama
halnya dengan Candi Keramat dan Candi Pamotan, batanya yang sudah setengah
runtuh dan lumutan.
Namun
lingkungan disekitar Candi ini masih terawat, biasanya dirawat oleh Pak Didik
yang masih warga sekitar.
Tidak
ada yang mengetahui awal mulanya muncul Candi ini, mungkin hanya orang-orang
jaman dulu yang mengetahui seluk beluknya tentang sejarah Candi Lemah Duwur.
Sekian, itu tadi sedikit info tentang beberapa candi-candi di Sidoarjo. Tunggu info selanjutnya tentang ketiga candi tersebut yah. Saya akan membahasnya satu-persatu di blog selanjutnya. see you next blog.
Follow ig dong @hanifatulf_ atau @hanifatulfai_





No comments:
Post a Comment