Saturday, July 20, 2019

Sejarah Candi-Candi di Pamotan Porong, Sidoarjo


SEJARAH CANDI CANDI DI PAMOTAN
Candi pamotan merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan majapahit. Candi pamotan terletak di desa Pamotan rt/rw 04/02 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Letaknya tepat ditengah-tengah pemukiman warga, diujung desa pamotan
Candi ini terdapat 2 Candi yang berjarak 50m, biasa disebut dengan Candi Keramat dan Candi Pamotan. Candi Keramat adalah Candi yang ditemukan lebih dulu sebelum Candi Pamotan.
Arca Candi Keramat pun sudah tidak ada kepalanya, hanya meninggalkan badannya saja diatas candi nya.
Menurut sejarah Desa Pamotan, kepalanya telah dipotong oleh penyebar agama Islam pertama di Desa Pamotan, karna sebelum itu  penduduk Desa Pamotan pada umumnya adalah beragama Budha.
Dan menurut Bapak Abdul Hayyi selaku Cicit dari penyebar agama Islam di Desa Pamotan,  beliau meninggal pada tahun 1930.
Belum ada yang tahu tentang sejarah mendalamnya Candi Keramat ini. Begitupun dengan Ibu Lilik dan Bapak Ilyas.




Menurut sejarah, daerah lingkungan Candi Keramat itu dulunya adalah pemakaman. Yang sekarang sudah tidak terlihat lagi karna sudah sangat lama sekali dan termakan usia.
Namun sebelumnya, Ibu Lilik pernah menemukan 17 buah benda yang diduga benda budaya pada kelompok Kerja Perlindungan, tepat disebelah batu disamping arca, yaitu berupa mata uang VOC. Uang itu berbentuk bulat pipih salah satu sisi bergambarkan kerajaan dan sisi lain huruf VOC dengan tahun 1770 sebanyak 5 buah, tahun 1790 sebanyak 1 buah, tahun 1780 sebanyak  1 buah, tahun 1754 sebanyak 2 buah, dan sedang yang 8 buah  tahun aus.
Keadaan candi pamotan telah rusak, terutama bagian atap dan tubuhnya telah runtuh. Bagian kaki Candi tersusun atas bingkai-bingkai persegi dan sisi genta.
Candi pamotan diteliti pertama kali oleh seorang Belanda yang bernama J. L. A. Brandes pada tahun 1903. Tetapi sampai tahun 1921 tidak pernah lagi dikunjungi oleh para ahli. Baru pada tahun 1923, seorang ahli purbakala yang bernama N. J. Krom menulis tentang Candi Pamotan.
Awal ditemukannya Candi ini  adalah ketika tepat di Candi itu ada sebuah gundukan tanah yang hanya ada semak belukar yang tidak terawat, lalu Bapak Sukiman mencoba untuk menggalinya, awalnya ia hanya menemukan arca dulu yang ia temukan pada tahun 1974, lalu ada seorang yang menjualnya yaitu seorang polisi bernama Pak Buang pada tahun 1976 dengan harga Rp 80.000, namun untuk orang yang membelinya masih belum diketahui sampai sekarang.
Namun saat akan menggali lagi, Pak Sukiman dan Pak Bambang malah menemukan sebuah Candi Pamotan itu, sebelumnya nama Candi nya adalah Candi Muncul lalu diganti menjadi Candi Pamotan pada tahun 1977.
Kedua Candi tersebut adalah peninggalan kerajaan Majapahit, bisa dilihat dari bentuk bangunannya.
Kedua Candi ini juga hanya dirawat seadanya, yang merawatnya adalah warga sekitar sendiri yaitu Ibu Lilik dan Bapak Ilyas sekaligus juru bicara Candi Pamotan tersebut. Candi ini tidak diperhatikan pemerintah dengan baik-baik tidak seperti candi pada umumnya, bentuk tulisan Candi pamotan yang terlihat pun juga sudah karatan.




Lingkungan sekitar Candi Pamotan ini masih dijaga kebersihannya, tetapi untuk bagian dalam Candi Pamotan ini tidak bisa dirawat, karna yang letaknya ada dibawah, dan slalu tergenang oleh air disaat hujan atau pun tidak.
Tetapi beda hal nya dengan Candi Keramat yang letaknya benar-benar ada dibelakang, tepat ditengah-tengah belakang rumah warga. Lingkungan dan batanya yang sudah mulai lumutan dan tidak ada yang merawatnya.
Mungkin hanya sesekali Ibu Lilik  yang membersihkan sekitarnya, seperti menyapu daun-daun yang kering.
Kedua candi ini juga belum banyak yang mengetahuinya, dikarnakan letak candi yang kurang strategis dan kurangnya informasi yang terdapat di media sosial.
Candi Pamotan ini ada pintu dibagian sebelah kanan, seperti jalan masuk. Menurut sejarah Majapahit jika masuk kedalam lubang itu akan ada jalan bawah tanah yang akan tembus menuju Candi Sumur.


Dari pihak pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri pun masih belum ada yang meresmikan kedua Candi tersebut, namun kedua Candi tersebut diakui oleh Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Kota Mojokerto.
Tak hanya dua candi tersebut, ada juga Candi lemah duwur. Candi ini juga termasuk Candi yang tidak diperhatikan oleh pemerintah Kota Sidoarjo, karna sama letaknya yang kurang stategis dan ada tepat ditengah-tengah sawah. Hanya ada 1 jalan pintas untuk menuju kesana.
Candi ini pun sudah ada lebih dulu daripada Candi Keramat dan Candi Pamotan. Dan tepat ditengah-tengah atas candi tersebut ada sebuah pohon mangga yang tumbuh diatasnya.
Sama halnya dengan Candi Keramat dan Candi Pamotan, batanya yang sudah setengah runtuh dan lumutan.
Namun lingkungan disekitar Candi ini masih terawat, biasanya dirawat oleh Pak Didik yang masih warga sekitar.
Tidak ada yang mengetahui awal mulanya muncul Candi ini, mungkin hanya orang-orang jaman dulu yang mengetahui seluk beluknya tentang sejarah Candi Lemah Duwur.


Sekian, itu tadi sedikit info tentang beberapa candi-candi di Sidoarjo. Tunggu info selanjutnya tentang ketiga candi tersebut yah. Saya akan membahasnya satu-persatu di blog selanjutnya. see you next blog.
Follow ig dong @hanifatulf_ atau @hanifatulfai_

No comments:

Post a Comment